Panti Jompo

Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Reff:
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang
Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Back to reff
Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku

Lirik lagu Bunda Ciptaan Melly Goeslaw ini sunggguh sangat bermakna mendalam.

Pada hari Sabtu, 22 Oktober 2016 OSIS SMP Xaverius 2 Bandar Lampung mengadakan kunjungan ke salah satu Panti Jompo dalam rangka Hari Pangan Sedunia yang diwakilkan oleh 6 orang, yaitu Prema, Jessica, Abbiguel, Davis, Rama beserta dengan Guru Pembimbing bidang Sosial Ibu Martina Harsih Wuryani, S. Pd.
Panti Jompo tersebut bernama Panti Werda Hana yang beralamatkan di Jl. Gatot Subroto 73 Garuntang Bandar Lampung.
Kami berangkat dengan angkutan umum pukul 08. 00 WIB.  Dengan perasaan senang kami berangkat dengan menggunakan angkutan umum.  Namun dikarenakan tempat yang dituju melalui suatu gang yang sempit maka kami harus berjalan kaki untuk sampai ke tempat tersebut.  Namun hal ini tidak membuat kami patah semangat untuk mengunjungi Panti tersebut.
Panti Werda Hana didirikan pada 01 November 2002 dengan Eu Kezia Agusdevani sebagai perintisnya.
Panti Werda Hana ini adalah Panti Jompo swasta pertama di Bandar Lampung.
Sesampainya disana, kami langsung disambut oleh seorang penunggu panti dan 8 nenek yang tinggal disana.
Kami memberikan sedikit rezeki yang kami kumpulkan dari seluruh siswa-siswi SMP Xaverius 2 Bandar Lampung dalam program Peduli Siswa yang dikelola Osis Bidang Sosial.
Rezeki tersebut kami salurkan ke Panti Jompo berupa sembako dan sedikit rezeki yang lain.
Disana kami berbincang-bincang dan berdoa bersama karena Panti Jompo tersebut terdiri dari 6 orang yang beragama kristen dan 2 orang beragama Katolik. dan kami pun berdoa Salam Maria dan Bapa kami disana untuk mempererat persaudaraan kami sebagai orang beriman.


Sungguh merupakan suatu pengalaman tersendiri ketika kami datang berkunjung ke Panti tersebut.  Suasana menjadi haru ketika kami memandangi Ibu yang sudah tua duduk di kursi roda.  Kami membayangkan Ibu kami masing-masing dan dalam doa dan harapan, Ibu kami dapat sehat selalu dan dalam lindungan Tuhan minimal sampai kami dapat membahagiakan guna membalas cinta dan kasih sayang yang mereka berikan kepada kami hingga kami mampu mengerti apa yang terbaik untuk masa depan kami nantinya.

Terima kasih Ibu, Kasihmu tiada bertepi.

Berikut liputan kami di tempat tersebut.