- Pendahuluan
Drumband di Indonesia banyak sekali penggemarnya namun
dalam sejarah berdirinya, organisasi ini belum lama ada. Itupun muncul atas
desakan keras dari Dinas olahraga DKI Jaya dan KONI DKI Jaya oleh karena itu
Yayasan Dharma Wanodya, sebuah perkumpulan Drumband di Jakarta, pada tanggal 25
September 1977 mengambil prakarsa untuk mengadakan pertemuan dengan seluruh
perkumpulan drumband yang ada di DKI Jakarta Raya. Pertemuan pertama tersebut
berlanjut dengan pertemuan kedua tanggal 7 Oktober 1977. Atas keputusan
pertemuan tersebut, dibentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang, untuk
mempersiapkan pembentukan wadah organisasi drumband. Kelima orang itu adalah B.
Nurdanadharma, Gusanto Mulyohardjo, Drs. Zaidan Hendy, Slamet Nugrahono dan E.
Sukarno. Bahkan Pemerintah DKI Jaya mendesak lebih lanjut untuk secepatnya,
organisasi itu terbentuk dengan S.K. Gubernur KDH DKI Jaya No. 700 yang isinya
menentukan bahwa kegiatan drumband dibina oleh Dinas Olahraga dan KONI DKI
Jaya.
Singkatnya pada Desember 1977, terbentuklah PB. PDBI
(Persatuan Drum Band Indonesia) dengan beberapa peraturan yang masih bersifat
sementara, termasuk Anggaran Dasarnya. Menurut perhitungan yang ada jumlah unit
drumband di seluruh Indonesia lebih banyak dari pada apa yang tercatat sebanyak
84 drumband. Kenyataannya setelah diadakan hubungan dengan semua Bupati maupun
Walikota seluruh wilayah Indonesia, mendapat tanggapan positif, dan terdaftar
400 unit drumband, yang tersebar di 25 propinsi. Dari sekian banyak unit drumband itu, ternyata
yang pernah ikut dalam kejuaraan-kejuaraan Terbuka Drumband Jakarta, Piala Sri
Sultan Hamengku Buwono IX serta Kejuaraan Nasional. Selain itu masih ada
kejuaraan-kejuaraan di daerah-daerah, seperti di Surabaya, Purwokerto, Medan
dan lain-lainnya. Hingga saat ini belum ada standarisasi mengenai peraturan
perlombaan. Sedang yang dipergunakan adalah peraturan penerapan beberapa aspek
olahraga terkandung dalam kegiatan drumband seperti : aspek pendidikan,
kesehatan, prestatief, dan terakhir Hankamnas dalam rangka ketahanan nasional.
- Sejarah Marching BandMenengok kembali ke jaman kuno, marching band bersumber dari seremonial militer dan keagamaan, yang dikemas dalam suatu pertunjukan yang indah atau hiburan. Dalam banyak kebudayaan, musik perang ( musik militer ) menginspirasi para pria dalam berperang, sebagi tanda untuk maju dan mundur, sebagai pendukung jiwa para prajurit dan merayakan keberaniannyaMarching band menggunakan gabungan dari alat brass, perkusi dan alat tiup kayu yang harus dibawa saat mereka berjalan. Instrumen marching band termasuk flute dan piccolo, French horns, saxophones, clarinet, trumpet, trombone, tuba, drum, cymbal dan triangle. Beberapa band memasukkan glockenspiel, xylophone ke dalam seksi perkusinya. Ada pula marching bagpipe bands.Terdapat benda seni Mesopotamia kuno yang diperkirakan berumur 4.000 SM, yang menyerupai kettle drum. Alat perkusi seperti cymbal telah digunakan oleh masyarakat Mesir kuno, Syria, Yunani, Romawi dan Yahudi. Timpani atau tambourine adalah salah satu contoh dari alat perkusi yang tidak banyak berubah sepanjang masa.Alat tradisional terbuat dari kulit binatang atau kulit kerang adalah sama dengan yang kita gunakan saat ini. Seperti yang digunakan oleh Canadian Ojibwa dan Cree First Nation, sama dengan masyarakat Timur tengah kuno dimana hal ini berasal. Para budak Afrika memperkenalkan xylophone ke dalam komunitas Latin pada waktu penaklukan Spanyol pada abad 16 dan 17. Drum dan castanet mengiringi taria-tarian Roma kuno. Triangle aslinya berasal dari musik Turki yang mengkombinasikan triangles dengan cymbal dan drum dengan ukuran yang berbeda.
- Mengenal Olahraga Drumband
Drumband cabang olahraga yang dilakukan secara
berkelompok melibatkan berbagai peralatan dan gerakannya diikuti musik yang
mereka mainkan. Karena masuk olahraga berkelompok, maka dumband banyak sekali
menemui faktor kesulitan.
Seperti cabang olahraga lainnya, drumband juga dibagi
dalam beberapa peringkat (kelas-kelas) yaitu Kelas A dan Kelas B. Kelas A,
peralatannya dibatasi dengan alat-alat pukul atau disebut perkusi.
Kelas
A, ini dibagi dalam 4 Divisi :
- Divisi I
- Divisi II
- Divisi III
- Divisi IV.
Sedang Kelas B adalah unit drumband yang peralatannya
tidak dibatasi. Artinya boleh ditambahn dengan instrumen tiup. Ada dua Divisi Kelas
B, Divisi I dan Divisi II. Penentuan peringkat divisi berdasarkan prestasi yang
pernah diperoleh dalam perlombaan, festival atau seleksi yang pernah diadakan
PDBI Pusat dan Daerah. Sedang Kelas A Divisi IV peserta baru, atau unit pemula
perlombaan. Sedang dipergunakan adalah peraturan yang dihasilkan dalam ongress,
yangmasih pula disampaikan untuk diberlakukan secara nasional.
Kenyataan pula bahwa mutu dan perlengkapan dari
masing-masing unit drumband yang ada tidaklah sama. Untuk itu tugas PB. PDBI berusaha
meningkatkan unit-unit drumband tersebut. Diusahakan pula untuk mendatangkan
pelatih-pelatih luar negeri, namun berhubung faktor dana, hingga kini belum
dapat terlaksana. Diterbitkan pula semacam buletin, yang diedarkan ke seluruh
perwakilan atau anggota agar dapat bermanfaat bagi pengembangan mutu drumband.
- Unsur-unsur Gerakan Olahraga dalam Drumband
Drumband suatu kegiatan yang mengadung gerakan-gerakan
di tempat dan berjalan, yang mengandung unsur-unsur :
1. Gerakan Pelepasan/Perenggangan, yang ditampilkan dalam memukul,
gerakan-gerakan lengan dan kepala dari penata rama (Mayor/Mayorette), dalam
memberikan aba-aba para pemain drumband.
2. Gerakan Penguatan, semua pemain drumband harus memiliki kekuatan
otot guna membawa peralatan drumband.
3. Gerakan Ketangkasan/Kekuatan, ini dapat dilihat dalam Pom-Pom Girl,
Baton Twilers, Colourguard dan ketangkasan drum mayor dalam gerakan membawa,
melempar menangkap stik, mengambil, memainkan alat tersebut, membuat koreografi
sesuatu instruksi
4. Gerakan Keindahan, merupakan gabungan gerakan secara keseluruhan
dari pada pemain drumband, keterampilan, kelincahan pemain drum dan penata
rama, mengandung gerakan yang indah/estetis.
5. Koordinasi, permainan drumband merupakan perpaduan dari koordinasi
para pemain, baik penampilan maupun gerakan seluruh bagian-bagian tubuh mereka.
- Musik Marching Band
ALAT
TIUP BRASS
Alat tiup brass berasal dari beberapa nenek moyang
yang luar biasa. Etruscan cornu atau sangkakala perang, berukuran 126 x 55
inch, yang ukurannya terlalu besar untuk dipakai di marching band saat ini.
Tetap saja alat ini menjadi alat yang penting di lingkungan militer dari waktu
ke waktu juga dimainkan pertarungan gladiator. Etruscan juga menggunakan lituus
yang terlihat dan terdengar seperti tuba pada saat ini.
Sangkakala berumur 2000 SM. Pertama kali digunakan
sebagai sangkakala untuk berburu, French Horns dibuat di Prancis pertengahan
abad ke 16. Dibutuhkan 12 kaki pipa gulung yang menghasilkan 12 suara,
rangkaian harmoni alami. Pada tahun 1750an, para musisi mulai menggunakan
tangan pada bells( ujung depan ) dan memasukkan lebih banyak lagi not. Valve
baru digunakan pada abad 19an. Trombone pertama atau yang pernah
disebut“sack-buts” tercatat di abad ke 14. Pada abad ke 15an terdapat 3 jenis
ukuran trombones; alto, tenor dan bass. Mendekati abad ke 18 bagian depan
trombone menjadi lebih mengembang.
Trumpet, pertama dibuat pada jaman kuno berasal dari
kulit kerang, yang selanjutnya dibuat dari perak atau perunggu oleh masyarakat
Mesir yang juga menambahkan panjang, pipa lurus dan bells yang mengembang. Dua
buah trumpet ditemukan dimakam Tutankhem atau Pharaoh Mesir atau raja.
Lama kelamaan pengembangan menghasilkan perubahan
dalam pembuatan alat dan perubahan suaranya. Contohnya Bluehmel piston valve,
diciptakan pada tahun 1820an memungkinkan alat tiup untuk bermain not bawah.
Piston valve ini memudahkan dalam penemuan trumpet kromatik, bentuk S dari
trumpet yang kita kenal saat ini. Tidak seperti trumpet modern trumpet kuno
sangat sederhana dan hanya dapat bermain nada-nada natural.
Tuba modern dipatenkan pada tahun 1835 oleh Prussian
bandmaster Friedrich Wilhelm Wieprecht dan Johan Gottfried Moritz. Tuba
marching band yang biasanya adalah baritone tuba, juga disebut euphonium atau
sousaphone 3 valve. Tuba Marching bugle biasa digunakan saat ini di drum and
bugle corps.
Sampai tahun 1600an, para musisi militer belajar musik
mereka dengan meniru satu sama lain. Pada abad ke 17, composer mulai menulis
musik terutama untuk marching band. Jean Baptiste Lully, composer dan musisi
Prancis adalah composer pertama yang menulis dan mengeluarkan partitur drum.
Seiring dengan waktu, bada lebih banyak lagi composer yang menulis musik
marching untuk band, termasuk Johann Sebastian Bach dan Wolfgang Amadeus Mozart.
Pada usia 29 tahun, Franz Joseph Haydn menulis musik mars untuk kelompok
militer
C.P.E Bach menulis beberapa sonata outdoor dan Michael
Haydn menulis sebuah mars band Turki. Hector Berlioz menulis buku pertama
orkestrasi. Dia juga menulis untuk brass band untuk 108 anggota band.
- Seragam Marching Band
Secara tradisional, seragam pemain band militer
menggunakan renda dan pita untuk membedakan dengan seragam prajurit biasa.
Sejak komandan ingin mereka mengetahui dimana posisi prajurit pemberi tandanya
setiap saat, maka pemain drum menggunakan seragam yang mudah dilihat. Seperti
band sekolah yang semakin popular, anggota marching band menggunakan
warna-warna sekolah. Saat ini, seragam band juga memasukkan celana panjang,
bretel, jaket dan sarung tangan. Helm dengan tali dagu dan beberapa aksesoris
lainnya yang kadang-kadang digunakan. Sepatu kadang-kadang dilapisi lagi untuk
menghindari percikan lumpur.
Sekitar tahun 1923 kontes dan festival band mulai
digelar. Pada tahun 1960an marching band mulai popular dan beberapa kejuaraan
mulai berkembang. Pada tahun 1970an pola drill simetris mulai popular. Twirling
baton dan swing flags menjadi bagian terbanyak dalam show dan band-band Amerika
selalu mengibarkan bendera U.S.A dalam setiap penampilan rutinnya. Pemain perkusi
cenderung berada pada jarak garis 50 yard bersama dengan garis banner di
belakang lapangan.
Pada tahun 1980an, colorguard dan perkusi mengambil
bagian yang lebih besar dalam penampilan. Langkah menjadi lebih cepat dan skill
colorguard l dituntut lebih banyak lagi. Musiknyapun menjadi lebih sulit mulai
dari musik klasik oleh composer seperti Dvorak dan Stravinsky hingga musik
popular dan lagu-lagu penampilan
Tahun 1990an terlihat seragam yang lebih menyala dan
drill colorguard yang lebih berani. Marching band dituntun untuk mengerjakan
lebih banyak lagi permintaan dan musiknya lebih bervariasi. Tuning marching
band bisa sangat berbeda seperti Phantom of the Opera, Beatle’s song, atau
musik dari Titanic dan God Bless the Child. Saat ini penampilan band hanya bisa
dibatasi oleh imajinasi bandnya sendiri.
- Drum Corps
Drum corps saat ini adalah sebuah kompetisi marching
band yang terdiri dari brass, perkusi dan colorguard. Drum corps mempunyai
sejarah yan panjang dan bervariasi. Drum Band Connecticut’s Mattatuck dimulai
pada tahun 1767 dan masih mempunyai anggota hingga melewati 230 tahun. John
Philip Sousa menulis sebuah instruksi manual untuk Drum and Bugle corps di
tahun 1886. Hall of Fame Drum Corps dimulai pada tahun 1966.
Boston Crusader dinyatakan sebagai anggota kehormatan
oleh almarhum Presiden John F.Kennedy, dan mereka adalah unit drum corps
pertama yang membawa bass drum double secara horizontal. Blue Devils adalah
unit drum corps pertama yang memenangkan setiap caption di final DRUM CORPS
INTERNATIONAL (DCI ). Royal Crusader mencatat rekor dunia pada 16 April 1978
untuk bermain drum secara konstan berjalan sejauh 20 mil. Pada tahun 1979
Phantom Regiment mendapat nama Baskin-Robbins ice cream setelah mempromosikan
kejuaraan DCI wilayah utara di Ypsilanti. New York Lancers tampil dalam Sesame
Street untuk menerangkan mengenai ritme.
Pembagian divisi yang ada didalam marhing band/ drum corps
1. DIVISI
PERCUSSION BATTREY
- Snare drum
- Quint Tom
- Bass drum
- Hand Cymbal
2. DIVISI PIT
INSTRUMENT (PERCUSSION IN TONE)
- Marching bells
- Xylophone
- Vibraphone
- Marimba
- Timpani
- Chimes
- Orchestra Cymbal
- Grand Casa
- Asesoris lainnya
3. DIVISI
BRASS
- Trumpet
- Flugel horn
- Melophone/Frenc Horn
- Baritone
- Euphonium
- Tuba Contra tuba
4. COLOUR
GUARD
- Bendera/Flag standart
- Big Flag
- Flag Angel
- Rifel/senapan
- Sabre/pedang
- Air Blade
VIII. Jenis-Jenis Pengelompokkan Alat Marching Band
Instrumen
yang digunakan dalam penampilan marching band umumnya dapat dikelompokkan pada
beberapa kategori menurut jenis dan cara memainkan alat marching band.
Pengelompokkan alat marching ini secara tidak langsung pula mempengaruhi
struktur organisasional kepelatihan yang umumnya dispesifikasikan menurut
kategori-kategori alat drum band tersebut, masing-masing kategori alat band memiliki
pelatih tersendiri. Selain kepelatihan, pengelompokkan alat drum ini umumnya
berpengaruh pula pada perilaku sosial para pemain marching drum band yang
terlibat dengan menciptakan kelas-kelas social drum band non-formal yang
membentuk kebanggaan kelompok.
a. Instrumen
musik tiup
Pada mulanya ragam instrumen musik tiup yang digunakan
dalam marching band identik dengan yang digunakan drum band. Namun pada
perkembangannya, beberapa jenis instrumen musik tiup seperti cornet, clarinet,
flugelhorn, saksofon (termasuk di dalamnya sofrano, alto, dan tenor), trombone,
sousaphone, dan flute yang jamak digunakan alat drum band sudah ditinggalkan.
Umumnya instrumen musik tiup yang digunakan dalam permainan marching drum band
menggunakan nada dasar B? atau F. Jenis instrumen itu antara lain terompet,
french horn, mellophone, tenor horn, baritone, euphonium, contra bass / tuba.
b. Instrumen
musik perkusi
Instrumen
musik perkusi dalam kelompok ini merupakan jenis instrumen bergerak yang dibawa
oleh pemain dan dimainkan dalam barisan seperti halnya instrumen musik tiup.
Seksi yang memainkan instrumen musik perkusi sambil berjalan disebut juga
sebagai drumline atau battery. Ragam instrumen musik perkusi yang digunakan
alat marching umumnya lebih sedikit dari yang digunakan pada permainan alat
marching band. Contoh instrumen ini antara lain snare drum, drum tenor / quint,
drum bass, simbal.
c. Instrumen
pit (statis)
Instrumen pit pada dasarnya merupakan instrumen musik
perkusi yang bernada. Pada penampilan alat band umumnya jenis instrumen ini
bersifat statis, pemainnya tidak ikut dalam barisan seperti kelompok instrumen
lainnya melainkan memainkannya di bagian depan lapangan yang digunakan dalam
penampilan. Ragam jenis instrumen yang digunakan alat drum band umumnya lebih
bervariatif dibandingkan drum band. Beberapa grup marching band bahkan
terkadang merakit sendiri instrumen pit untuk menghasilkan suara-suara unik
dalam musik yang dimainkan. Jenis instrumen ini antara lain xylophone,
vibraphone, marimba, simbal, gong Cina, timpani, drum bass konser, tubular
bell.
1. Instrumen Musik Perkusi
Instrumen musik perkusi marching band atau disebut
sebagai Marching percussion merupakan instrumen-instrumen
musik perkusi yang didisain untuk dimainkan sambil berjalan dengan meletakkan
drum pada alat pengait khusus (disebut dengan carrier) yang
dikenakan oleh drummer. Drum-drum tersebut didisain dan disetem dengan
artikulasi maksimum dan dilengkapi proyeksi suara karena aktivitas penggunaan
yang umumnya di lapangan terbuka ataupun ruang tertutup yang luas. Instrumen
ini biasanya digunakan oleh grup marching band. Ensembel marching percussion
sering pula disebut sebagai drumline atau battery.
Tingkat kemampuan sebuah drumline tidak hanya bermain dengan baik, namun juga
harus mampu untuk bermain dengan baik dalam tempo cepat ataupun lambat.
- Snare drum
Ukuran marching snare drum biasanya lebih dalam dari ukuran yang biasanya digunakan pada orkestra atau drumkit. Hal ini membuat suara yang dihasilkan menjadi lebih keras, sesuai dengan kebutuhannya untuk penggunaan di lapangan terbuka. Ukuran standar (diameter x kedalaman) adalah 13×11 dan 14×12 inci dengan berat antara 16-45 lb. Ukuran yang lebih kecil (13×9) akhir-akhir ini menjadi populer digunakan untuk kebutuhan penggunaan di lapangan tertutup. Snare drum “high tension” modern dikembangkan sebagai jawaban atas tensi membran yang lebih tinggi yang dimungkinkan karena pemanfaatan serat fiber, atau kevlar. Drum tensi tinggi pertama kali dikembangkan oleh Legato di Australia, dan menjadi lebih sempurna saat mulai digunakan pada marching band.
- Drum tenor
Marching
band modern umumnya menggunakan multi-tenor, yang terdiri atas beberapa tom-tom
yang dimainkan oleh seorang drummer. Bagian bawah drum biasanya terbuka dan
dipotong menyiku untuk memproyeksikan suara ke arah depan. membran head
menggunakan double-ply PET film untuk meningkatkan kualitas proyeksi suara.
Alat ini umumnya dimainkan dengan menggunakan malet yang terbuat dari kayu atau
aluminimum dengan ujung berbentuk bundar terbuat dari nilon. Teknik permainan
tenor drum umumnya berbeda dengan teknik yang digunakan untuk bermain snare
drum, lebih mirip seperti bermain timpani karena membran dipukul biasanya lebih
dekat pada sisi-sisinya dibandingkan bagian di tengah membran. Bentuk pukulan
seperti ini menghasilkan suara yang lebih nyaring. Drum tenor umumnya terdiri
dari tom-tom berukuran 10, 12,13, dan 14 inci yang diatur membentuk busar,
seringkali dengan tambahan satu atau dua buah tom yang lebih kecil (berukuran 6
atau 8 inci) di sisi sebelah dalam.
- Drum bass
Ukuran drum bass yang digunakan pada ensembel perkusi modern bervariasi, dengan lebar universal 14 inci, dan diameter 14 inci dan bertambah setiap 2 inci. Membran drum biasanya terbuat dari PET film lembut berwarna putih. Tidak seperti snare drum dan drum tenor, drum bass dimainkan oleh drummer dari kedua sisinya. Umumnya sebuah drum line menggunakan 4 hingga 6 jenis drum bass dengan ukuran yang berbeda-beda, tiap satu drum bass dimainkan oleh seorang drummer
- Simbal
Simbal
dalam marching band tidak dimainkan dengan tujuan yang sama seperti orkestra.
Ada perubahan pada grip simbal yang dibuat khusus untuk kebutuhan marching
band. Simbal marching band biasanya terdiri atas dua keping yang terpasang pada
ke dua tangan pemainnya. Untuk memainkan simbal marching band kedua kepingan
itu diadu satu dengan lainnya sehingga menghasilkan suara. Jumlah pemain simbal
tiap-tiap grup marching band bisa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.
2. Instrumen PIT (Percussion In Tone)
Instrumen
pit pada dasarnya merupakan instrumen musik perkusi yang bernada. Pada
penampilan orkes barisan, jenis instrumen ini bersifat statis, pemainnya tidak
ikut dalam barisan seperti kelompok instrumen lainnya melainkan memainkannya di
bagian depan lapangan yang digunakan dalam penampilan. Ragam jenis instrumen
yang digunakan orkes barisan umumnya lebih bervariatif dibandingkan drum
band (orkes barisan terdahulu). Beberapa grup orkes barisan bahkan
kadang-kadang merakit sendiri instrumen pit untuk menghasilkan suara-suara unik
dalam musik yang dimainkan. Jenis-jenis instrumen pit yang umumnya digunakan
pada penampilan orkes barisan antara lain:
- Xylophone
- Vibraphone
- Marimba
- Gong cina
- Timpani
- Drum bass konser
- Tubular bell
Instrumen
Bendera/Colour Guard Instrumen bendera tidak digunakan untuk
bermain musik, melainkan dimanfaatkan oleh pemainnya sebagai alat bantu aksi
tarian untuk menghasilkan efek-efek visual tertentu yang mendukung penampilan.
Pada praktiknya, pemain instrumen ini tidak selalu menggunakan bendera sebagai
aksesori, namun bisa menggunakan peralatan-peralatan lain seperti senapan kayu,
selendang, panji-panji, atau bahkan sapu, tergantung pada koreografinya untuk
mendukung penampilan secara keseluruhan. Namun biasanya instrumen dasar yang digunakan
adalah bendera dan senapan kayu. Bentuk berndera dan aksesori nya pun bisa
berbeda beda pada tiap penampilan sebuah band tersebut, karena agar
menyesuaikan dengan paket pembawaan dari band tersebut. Beberapa contoh
properti pada section ini adalah:
Instrumen
Musik Tiup Instrumen musik tiup marching band atau lebih
dikenal dengan Marching brass merupakan instrumen-instrumen
musik tiup logam yang telah didisain untuk dimainkan sambil berjalan, umumnya
instrumen musik tersebut digunakan dalam penampilan marching band. Perbedaan
utama dengan instrumen musik tiup logam lainnya umumnya terdapat pada corong
yang menghadap ke depan (bell-front), menggunakan sistem katup (antara
tiga hingga empat katup), dan artikulasi yang dirancang untuk penampilan di
lapangan terbuka (outdoor). Corong yang menghadap ke muka berfungsi
untuk membuat suara yang dihasilkan dapat terproyeksi ke arah depan sesuai
dengan posisi yang umumnya dipilih oleh penonton dalam sebuah pertunjukan
marching band.
- Terompet
Terompet dalam penampilan musik marching band digunakan sebagai soprano, umumnya memainkan melodi dalam musik. Meski demikian umumnya dalam aransemen musik marching band fungsionalitas soprano dibagi menjadi dua atau tiga kelompok untuk memainkan nada yang berbeda (biasanya mengisi rentang suara sopran, dan mezzo-sopran). Di Indonesia umumnya grup-grup marching band menggunakan terompet bernada dasar B♭, namun terdapat pula grup-grup marching band yang menggunakan terompet bernada dasar G.
- Mellophone
Mellophone merupakan instrumen musik tiup yang ditujukan sebagai pengisi suara alto-soprano. Penggunaan mellophone dalam marching band umumnya lebih diminati karena suara dan intonasi yang dihasilkannya lebih konsisten dibandingkan instrumen musik sejenis seperti French Horn. Jenis mellphone yang paling banyak digunakan umumnya bernada dasar F, namun banyak pula ditemukan instrumen bernada dasar G. Biasanya sebuah instrumen mellophone memiliki kemampuan untuk dimainkan dengan nada dasar G ataupun F dengan mengganti panjang pipa udara yang umumnya tersedia sebagai bagian dalam kelengkapan instrumen tersebut.
- Baritone Horn/Euphonium
Meskipun memiliki fungsi yang sama dengan instrumen yang digunakan dalam pertunjukan orkestra, bentuk baritone horn atau euphonium yang digunakan dalam penampilan marching band telah didisain secara khusus dengan corong menghadap ke muka dan umumnya telah dilengkapi dengan sistem tiga katup. Sesuai dengan namanya instrumen ini digunakan untuk mengisi suara dalam rentang nada baritone. Umumnya instrumen yang digunakan dalam penampilan marching band menggunakan nada dasar B♭.
- Contra Bass/Tuba
Contra bass atau Tuba digunakan dalam penampilan musik marching band untuk mengisi suara dalam rentang nada bass. Perbedaan antara contra bass dan tuba terletak pada nada dasar yang digunakan pada instrumen tersebut. Jika nada dasar yang digunakan pada instrumen tersebut adalah G maka disebut dengan contra bass, sebaliknya bila menggunakan nada dasar B♭ maka dinamakan sebagai tuba. Seperti umumnya instrumen musik tiup logam yang digunakan dalam penampilan marching band, instrumen ini telah didisain pula untuk dimainkan sambil berjalan dengan corong menghadap ke depan. Namun berbeda dengan instrumen musik lainnya, karena ukurannya yang besar, untuk memainkan instrumen musik ini dilakukan dengan cara dipanggul.
IX. Perbedaan “DRUM BAND dan MARCHING BAND”
Drum Band
Istilah drum band hanya digunakan di
Indonesia, yaitu suatu kelompok orkes barisan musik yang lebih banyak memainkan
alat pukul seperti snare
drum,
bass drum, toms, atau bellyra. Sedangkan pengertian marching band.
Marching Band
adalah sekelompok barisan orang yang
memainkan satu atau beberapa lagu dengan menggunakan sejumlah kombinasi
alat musik (tiup, perkusi, dan sejumlah
instrumen pit) secara bersama-sama. Penampilan orkes barisan merupakan
kombinasi dari permainan musik (tiup, dan perkusi) serta aksi baris-berbaris
dari pemainnya. Umumnya, penampilan Orkes barisan dipimpin oleh satu atau dua
orang Komandan
Lapangan dan
dilakukan baik di lapangan terbuka maupun lapangan tertutup dalam barisan yang
membentuk formasi dengan pola yang senantiasa
berubah-ubah sesuai dengan alur koreografi terhadap lagu yang dimainkan, dan
diiringi pula dengan aksi tarian yang dilakukan oleh sejumlah pemain
bendera.
Komposisi musik yang dimainkan
marching band umumnya bersifat lebih harmonis dan tidak semata-mata memainkan
lagu dalam bentuk mars, ragam peralatan yang digunakan lebih kompleks, formasi
barisan yang lebih dinamis, dan corak penampilannya membuat marching band
merupakan kategori yang terpisah dan berbeda dengan drum band yang umumnya
memiliki komposisi penggunaan instrumen perkusi yang lebih banyak dari
instrumen musik tiup. Tipikal bentuk dan penampilan drum band yang paling
dikenal adalah drum band yang dimiliki oleh institusi kemiliteran ataupun
kepolisian. Adaptasi lebih lanjut dari penampilan marching band di atas
panggung adalah dalam bentuk brass band.
Menurut sumber wikipedia, orkes barisan telah dimulai sejak jaman purba sebagai kegiatan yang dilakukan oleh musisi secara bersama-sama untuk mengiringi sebuah acara resmi (upacara dll) atau festival dengan. Namun dengan berjalannya waktu dan pesatnya informasi yang ada, para musisi orkes barisan berusaha mengembangakan kreativitas nya. Mereka tidak hanya melakukan parade atau hanya mengiringi suatu acara resmi namun mereka dapat memainkan alat musik sambil bergerak membentuk pola.
Di Indonesia, drum band memiliki organisasi yang disebut PDBI (Persatuan Drum Band Indonesia) dimana organisasi ini menggabungkan kegiatan musik dengan berolah raga. Sedangkan marching band lebih memfokuskan pada permainan musik dan visual secara berimbang. Marching band lebih banyak mengadopsi nilai-nilai yang berkembang di barat seperti DCI (Drum Corps International).