SMP Xaverius 2 - Stop Bullying, Tingkatkan Budaya Positif

 Bullying didefinisikan oleh American Psychological Association sebagai  yaitu suatu bentuk perilaku agresif di mana seseorang dengan sengaja dan berulang kali menyebabkan orang lain cidera atau tidak nyaman, bahkan sampai pada tingkat kematian.

Bullying adalah perilaku yang biasanya dilakukan berulang dari waktu ke waktu. Ini dimaksudkan untuk menyebabkan bahaya, ketakutan, kesusahan atau menciptakan lingkungan negatif bagi orang lain, pada perilaku inipun korban menjadi terganggu baik secara psikis,misalnya depresi, Anxiety bahkan sampai bunuh diri.

Melanjutkan apa yang sudah dibicarakan bersama Lembaga Yayasan Meriam Teluk Betung dan dari Komunitas WKRI Tanjung Karang ( Wanita Katolik Republik Indonesia) ketika di Hotel POP Bandar Lampung, dengan beberapa lembaga lain diantaranya dari  UPTD PPA Bandar Lampung, Kejaksaan Tinggi, KAUB (Komunitas Antar Umat Beragama) , serta dari Polresta Bandar Lampung dan masih ada beberapa lembaga lainnya yang tugasnya memberikan pelayanan kepada  masyarakat tentang kekerasan perempuan dan anak, bentuk diskriminasi,serta permasalahan lainnya. Sehingga dalam hal ini Guru Bimbingan dan Koseling yang ditugaskan menghadiri pada pertemuan itu kemudian melanjutkan dengan mensosialisasikan di SMP Xaverius 2 Bandar Lampung, hal  ini bentuk gerakan awal di mana anak-anak paham tentang bullying dan dampaknya. SMP Xaverius 2 Bandar Lampung menanggapi dengan serius tentang kasus bullying yang terjadi, sehingga pada hari Jumat, 18 November 2022, pukul 08.00 Wib pada jam literasi, kami melaksanakan kegiatan bersama wali kelas yaitu bertemakan “KAMPANYE STOP BULLYING”, di mana dalam kegiatan ini anak-anak diminta untuk membuat video, membuat poster ataupun bentuk film pendek. Pada pelaksanaan ini tentu ada kolaborasi dengan kepala sekolah,wakakesiswaan, wali kelas dan guru Bimbingan dan Konseling. Adapun tujuan dalam kegiatan ini yaitu:

  1. Menciptakan sekolah yang Ramah Anak, serta aman,nyaman dan menyenangkan
  2. Menumbuhkan komunitas bahagia dalam pergaulan yang harmonis dan ada rasa kebersamaan antarteman
  3. Melindungi dan mencegah anak melakukan tindakan Bullying antar sesama teman di lingkungan sekolah.

Dalam kegiatan ini sekolah berharap tidak hanya guru dan karyawan saja yang bertanggung jawab ketika ada tindakan bullying di sekolah, namun peran serta peserta didik sangatlah baik jika ini sama-sama dilakukan dengan cara menegur dan saling mengingatkan. Kemudian peran orangtua pun juga sangatlah penting ketika anak-anak di luar lingkungan sekolah, bagaimana mereka dalam berkomunikasi dan dalam tindakan.

STOP KEKERASAN

STOP BULLYING

AYO CIPTAKAN KEHARMONISAN DAN KEBERSAMAAN YANG BAHAGIA

By Fransiskus Margono